Abstract

Makalah ini menyajikan sebuah prototipe atau alur bahasa dalam alam
bawah sadar individu dan pada saat yang sama menjadi sebuah kesadaran
bahwa keberadaan bahasa, simbol, atau kejadian merupakan pemicu
terjadinya reaksi semantik. Reaksi semantik itu sendiri dipahami sebagai
tindakan balasan terhadap suatu aksi (bentuk bahasa). Reaksi yang muncul
dari kegiatan pemicu ini beragam namun terbatas pada kecenderungan yang
bersifat positif dan/atau negatif, tergantung dari pengetahuan individu
tentang dunia. Meski begitu, setiap reaksi yang muncul akan didasarkan pada
optimalisasi keinginan individu, disebut sebagai evaluasi (meliputi abstraksi,
identifikasi, dan kualifikasi) yang pada akhirnya memunculkan pola untuk
sebuah reaksi. Dalam studi ini, penulis menggunakan teknik deskriptif untuk
memaparkan struktur dan konfigurasi reaksi semantik dari ekspresi bahasa
pemicu. Hasil studi memperlihatkan bahwa pemetaan desain reaksi
didasarkan pada ide-ide relevan (konsekuensi), faktor konseptual (abstraksi),
dan contoh-contoh reaksi sebelumnya. Hasil yang dimunculkan pun bersifat
relatif karena ekspresi yang dijadikan data pun dikualifikasi oleh individu
yang—umumnya—memiliki pengalaman yang berbeda.